resumePAKCATURary
RESUME SENIN, 20 APRIL
Narasumber : Catur Nurochman
Oktavian
Moderator : Mr. Bambs
Materi : Menulis cepat dan tepat di media
luring dan daring
Dua musuh utama dalam menulis cepat dan tepat di media massa
luring atau dari
- Rasa takut (tulisannya jelek, takut dicela, takut tulisannya sudah basi, dan takut takut lainnya
- Malas
Setiap penulis yang baik tentu tidak
membutuhkan “mood”. Mood harus
disingkirkan dari benak Anda jika menghambat kerja otak dalam menulis. Bayangkan
Anda seorang yang bekerja menghasilkan tulisan seperti wartawan, kolumnis, dan
redaktur majalah. Jika mereka bekerja mengandalkan mood, tentu karirnya akan
tamat seketika.
Isaac Asimov, seorang penulis fiksi ilmiah yang memiliki
reputasi bagus, mengakui bahwa cara ia menulis adalah “simpel dan apa adanya”. Menulis
hal yang aktual dan sesuai dengan gaya selingkung media yang akan dituju,
menjadi kunci sebuah tulisan diterbitkan. Seorang penulis yang baik, maka ia
dapat menulis dengan cepat. Bahwasanya setiap orang yang mampu mengerjakan
sesuatu dengan baik, maka ia dapat melakukan lebih cepat dibandingkan orang
yang tidak bekerja secara baik.
Menulis adalah sebuah kecakapan atau keterampilan. Bila Anda
menguasai secara detail pengerjaan tulis menulis, maka kecakapan itu akan berbanding
lurus dengan kecepatan pengerjaan. Menulislah dengan simpel dan apa adanya
mengandung maksud, jadilah dirimu sendiri ketika menulis. Caranya dengan
perbanyak menulis dan membaca untuk mempelajari gaya tulisan orang lain atau
copy the master. Dengan catatan, Jangan
paksakan diri dengan menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya Anda.
Lebih mudah menuliskan sesuatu yang disukai. Menuuturkan
segala yang ada secara sederhana dengan cara kita. Salah satu yang membuat
seseorang tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik adalah karena mencoba
memasukkan kata atau kalimat yang membuat pembaca tidak paham pesan apa yang
dimaksud dalam tulisan itu. Bagi pemula mengawali untuk menulis biasanya ragu-
ragu.
Menulis itu untuk dibaca. Pesan dalam tulisan harus jelas
dapat dipahami oleh pembaca. Menulis dengan kalimat yang simpel, maka tujuan
pesan dalam tulisan akan tersampaikan. Menulislah seperti berbicara. Ketika
berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan untuk menggelembungkan kata
atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan.
Ketika berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan
bahasa yang dapat mudah dipahami.
Setiap media memiliki gaya selingkung masing-masing sesuai
kebijakan redaksinya.
Misalnya, kita perlu mengetahui, berapa jumlah kata dalam
artikel yang bisa dimuat di media itu, dan aturan penulisannya. Atau rubrik apa
saja yang tersedia di media tersebut. Setiap media memiliki gaya selingkung
masing-masing sesuai kebijakan redaksinya.
Tidak usah kuatir tulisan kita ditolak dan dianggap jelek.
Perbaiki lagi kekurangannya, dan terus kirim lagi. Banyak faktor mengapa
tulisan tidak diterima redaksi. Mungkin tulisan tidak aktual? Atau space dalam
edisi penerbitan sudah penuh. Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena
Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Draf tulisan
yang jelek masih dapat diperbaiki daripada tidak ada draf sama sekali.
Kesimpulan dari beberapa pertanyaan:
1.
Hindari menulis dengan kalimat yang panjang dan
berulang ulang maknanya.
2.
Agar tulisan menjadi penting, maka pesan dan
informasi yang dibutuhkan pembaca bisa tersampaikan dengan baik dan jelas. Mulailah
dari hal yang Anda sukai. Kalau Anda suka menulis karya ilmiah, maka tekuni hal
ini. Kalau suka menulis artikel populer, features yang ringan, maka kerjakanlah
ini.
3.
Gaya Selingkung, adalah gaya, batasan, sesuai
jati diri, penciri media itu. Sesuai dengan kebijakan redaksi masing masing.
Misal, ada media yang membatasi bahwa tulisan yang akan dimuat di medianya
minimal 600 kata, hurufnya times new roman, spasi 1.15, dsb.
4.
Memulai menulis artikel dengan tema yang disukai.
5.
kiat-kiat untuk menghilangkan rasa takut untuk
menulis adalah dengan menulis. Menulis saja terus menerus. Kalahkan rasa takut
bahwa tulisan pertama kita jelek. Lebih baik menghasilkan tulisan yang buruk
(dapat diperbaiki) daripada tidak menghasilkan sebuah tulisan (ini tidak dapat
diperbaiki)
6.
Mengelola konsentrasi yang efektif adalah dengan
melakukan hal hal yang disukai. Lakukan pekerjaan yang Anda cintai. Gairah dan
fokus pada sesuatu yang kita sukai, cintai akan lebih tinggi dibandingkan
sesuatu yang kita tidak sukai. Maka menulislah dari sesuatu hal kecil yang Anda
sukai. Fokus pada sesuatu yang kita senangi, akan menambah motivasi kita lebih
baik.
7.
Ada beragam teknik yang dilakukan penulis.
a.
Ada yang memulainya dengan membuat kerangka
tulisan,
b.
ada yang menuliskan kerangka seperti spider web.
c.
Ada pula penulis yang langsung menuangkan dari
pikirannya ke dalam tulisan.
8.
Setiap artikel memiliki kerangka yaitu Judul,
lead (penSahuluan), isi, dan penutup.
9.
Penulis yang baik biasanya adalah pengamat yang
baik. Bagi yang suka mendengar atau kecerdasan audionya lebih, maka ketika
mendengar sesuatu, siapkan catatan. Segeralah menulis
10.
Majalah.suaraguru@gmail.com
Siip
BalasHapus