STRATEGI PEMASARAN BUKU


RESUME MATERI STRATEGI PEMASARAN BUKU




Malam pertama bulan Ramadhan 1411 H. Om Jay memulai kelas dengan semangat. Maaf terlambat dikit teman- teman. Mengkondisikan anak anak untuk menyiapkan ibadah. Malam pertama begitu menggoda untuk segera menyambut Ramadhan penuh berkah. Selamat menunaikan ibdah untuk teman teman yang Muslim…barokalloh Ramadhan 1411 H. Kami menyambutmu penuh sukacita. Semoga hadirmu membersihkan dosa kami dari segalanya. Hadirmu menghapus Covid-19 yang melanda negeri kami.
Om Jay menutup komen peserta terlebih dahulu untuk kuliah online malam ini pukul 19.00-21.00 wib. Nara sumber bapak Agus Subardana dengan materi Teknik Memasarkan Buku. Ketua kelas menyiapkan daftar hadirnya. Menarik nih….kegiatan berikutnya adalah memasarkan produk. Sambil menyelam minum air. Belajar menulis bersama Om Jay sekaligus mendapat ilmu pemasaran. Wooow…semoga tidak tenggelam  ya…Materi ini sangat penting dikuasai oleh penulis buku agar bukunya laku.
Pak Agus ternyata dari Penerbit Andi, seperti Pak Edi. Woow…kelas akan rame nih dengan materi yang mungkin diluar jangkauan tanganku. Dengan kondisi mata yang tidak terlalu bagus, ada sedikit kecapaian mungkin ya… setelah seharian berkutat dengan tugas sekolah. Semangaaat…. Mulailah pak Agus memaparkan materinya. Terlebih dahulu peserta harus membaca dan mempelajari materi yang telah disampaikan. Judulnya adalah Strategi Pemasaran Buku.

Strategi Pemasaran Buku
Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku.
Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.
Perkembangan industri penerbitan buku juga dipicu oleh alasan keuntungan (profit margin) yang relatif besar dibandingkan industri lainnya khususnya barang konsumsi. Saat ini terdapat 1 328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak aktive lagi.
Dalam rangka untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku , supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka kita perlu  strategi pemasaran. Srategi Pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua wirausaha, intreprenur yang menjalankan bisnis.
Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).
Dari jenis – jenis katagori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis .  Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :
1.       Faktor Mikro , yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2.       Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.
Saat ini kami dalam menjalankan bisnis Penerbitan Buku yang sedang kami terus jalankan masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 10.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 katagori.
Strategi Pemasaran buku yang telah kami petakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara dan strategi pemasaran buku serangan Darat, dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi tersebut dapat kita jelaskan secara singkat sebagai berikut :
A.      Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara.
a.       Pemasaran buku lewat Online
Saat ini yang sedang ngetren dan gencar di dunia maya yaitu Strategi Pemasaran yang banyak di pakai oleh setiap orang yang sudah mengerti teknologi internet yaitu berpromosi lewat Online melalui website dan media sosial lainya. Kalau kita sudah mempunyai produk buku yang jenis katagorinya banyak maka langkah awal kita harus buat website.  Katakanlah website merupakan markas besar untuk sebuah bisnis penjualan buku. Dengan mempunyai website ini kita dapat merencanakan promosi dalam melancarkan penjualan buku. Dan website tersebut akan banyak kita isi produk, harga, promosi, layanan, alamat, testimoni, dan lain sebagainya.
Untuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktive untuk terus promosi , supaya kita dapat :
-          Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial
-          Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
-          Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu
-          Menaikan penjualan dan profit
-          Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing
-          Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
-          Mengubah tingkah laku , persepsi dan pendapat konsumen
Media Online yang dapat kita lakukan untuk promosi dan penjualan buku yaitu sudah tidak asing lagi dibenak anda sekalian yaitu lewat telepon, w.a, sms, email, dll.

b. Pemasaran Buku Lewat Komunitas
Kita tentunya punya komunitas masing – masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

B.      Strategi pemasaran buku serangan Darat
Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Kami Penerbit Andi telah mempunya 43 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.
Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :
1.       Toko Buku
Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.  
Kenapa kita perlu petakan jenis toko buku tersebut , hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku tersebut mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda.
Contoh toko buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan TogaMas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya.
Adapun toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per toko . Sedangakan Toko Tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual .
Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.
Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain :
-          Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .
-          Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
-          Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
-          Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM , dll )
-          Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.

2.  Directselling
Pemasaran Buku melalui Direkselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :
-          Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
-          Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
-          Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum
Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) .
Tugas Tenaga Penjual / sales tersebut kita beri tanggungjawab target sesuai maping areanya masing – masing yang bertugas :
-          Kunjungan langsung ke tiap sekolah
-          Kunjungan langsung ke setiap kampus
-          Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.
-          Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.
3.  Melakukan Event – Event
Aktive dalam melakukan event – event  seperti event Pameran buku, dalam seminar, workshop, Tryout, dan sebagainya.


Maaf Pak Agus…materinya saya copy paste ya…karena jika diresume akan menjadi berkurang inti materinya. Dan akan mengurangi makna yang bisa saya pelajari. Untuk berikutnya adalah sesi berdiskusi dan bertanya jawab. Setelah kami membaca materi yang disampaikan pak Agus maka muncullah banyak pertanaay dari para peserta. Pertanyaan pertama buat pak Agus adalah dari bu Saraswati Banyuwangi. Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).  Penerbit Andi mempunyai website : www.andipublisher.com dan kita dapat langsung bertransaksi lewat website tersebut. Penerbit ANdi juga bekerjasama dengan  semua marketplace termasuk tokopedia.
Strategi Pemasaran buku yang telah yang biasa dilakukan adalaj memetakannya menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara dan strategi pemasaran buku serangan Darat. Dari kedua strategi tersebut paling sulit adalah strategi pemasaran serangan darat dikarenakan membutuhkan waktu tenaga dan tentunya adanya follow up yang terus menerus dari konsumen. Sehingga keberhasilan ditentukan oleh tenaga penjual yg kita percayakan. Bagi penulis pemula Kalau naskahnya dinyatakan diterima dan diterbitkan oleh penerbit skala nasional seperti Penerbit Andi, tentunya kami akan lakukan langsung memakai dua strategi pemasaran tersebut.Tapi bila penulis tersebut  menerbitkan sendiri tidak melalui Penerbit.  Maka dapat melakukan strategi pemasaran buku serangan Udara di point 2 (komunitas dan gunakan media sosial secara mandiri).
Pertanyaan Pak Mukminin dari Lamongan begitu menohok…langsung ke royalti. Untuk penulis yg bukunya diterbitkan penerbit mayor spt penerbit Andi Penulis mendapatkan hak Royalti 10% dari total nilai transaksi terjual. Kalau di penerbit Andi rata rata diberikan Royati per 6 bulan / Semester terhitung sejak buku telah terdistribusi dan di tandatangani perjanjian kedua pihak (antara penulis - penerbit). Penulis mendapatkan bukunya sebanyak 3 exs. Dan penulis di perbolehkan mempromosikan bukunya dan kalau penulisnya beli bukunya biasanya mendapatkan potongan 30%.
Nah ini…. Pak Etik Nurinto dari Kabupaten Pemalang menanya tentang strategi bagi penulis agar ditengah pandemi Covid-19 bukunya laris manis. Trik Pertama yang bias dilakukan adalah menulis bidang yg  kuasai. Kedua adalah selalu melihat di google tentang trend produk buku apa yang laku di pasaran. Di situ akan di tunjukkan tren produk buku apa yang laku di jual saat ini. Memang buku yang laku saat ini masih buku untuk anak anak dan novel untuk remaja.
Pertanyaan pak Yulius Roma-Tana Toraja tentng kemungkinan menjalin kolaborasi dgn pesaing tentunya ada. Ini mengimplementasikan kemampuan bd 21. Ternyata Penerbit Andi menjalin  kolaborasi dgn Penerbit BPFE UGM. Adapun syarat dan ketentuan kita harus ada titik temu dari kedua belah pihak. Dalam penerapannya kita  akan lihat dan nilai dari aspek produk nya,  potensi pasar , daya serap produk
Menjawab pertanyaan Bu Rifatun Salatiga. Pak agus menjawab bahwa:
1. Buku yg diterbitkan biasanya sudah ada standar harganya,  di barcode back Viber buku sudah ada harga yg tercantum sehingga harga tidak bisa di rubah. Kecuali ada moment promosi di toko tersebut biasanya ada mendapatkan discount tetapi harga aslinya tetap ditampilkan. Ketika keberadaan took tersebut di luar Jawa maka ada harga Zona,  sehingga harga jawa dengan harga di luarpulau bisa berbeda (contoh  harga jawa dan harga di sumatra ada perbedaan).
2. Yang membedakan harga adalah setiap penerbit mempunyai hak untuk menentukan harga buku produksi. Yang di hitung dari oplah cetak nya. Semakin cetak oplahnya banyak semakin murah.  Kalau oplah cetak nya sedikit semakin mahal harga buku tersebut. Sehingga ini yg menjadi perbedaan harga dari penerbit satu dengan lainnya. 
3. Minat  antara belanja buku dengan serangan udara dengan serangan darat ada bedany. Serangan Darat lebih banyak menghasilkan karena langsung ketemu dengan konsumen apalagi pasar buku teks utama yg kita pasarkan. Konsumen biasanya lebih senang tatap muka langsung dan dapat melihat sampel produknya. Kekurangan serangan darat,  dibutuhkan tenaga penjual tentunya ada biaya operasional dan butuh waktu dalam follow up.
Menurut Pak Agus, kelebihan serangan udara adalah bisa menekan biaya operasional,  informasi produk cepat sampai ke konsumen dan promosi bisa tersebar secara masif lewat online ini. Kekurangannya adalah konsumen di indonesia belum terlalu percaya atas informasi produk yg diterima,  ada rasa takut barangnya tidak sesuai dgn peranannya , konsumen masih dikenai  ongkir .
Menjawab pertanyaan Pak Andi dari Bangka Belitung dan Pak Anwar Syafei, Pak Agus menyampaikan bahwa:
Point 1 :
Jika penulis proaktive promosi produk lewat online maka dapat mengubah tingkah laku,  persepsi dan pendapat konsumen. Dengan adanya penulisyang  terus melakukan promosi maka konsumen tersebut yg tadi nya tidak respon terhadap produk tersebut dapat mengubah perilaku  , persepsi (pola pikir)  untuk tertarik membeli produk yg kita tawarkan /promosikan sehingga mengubah pendapatnya untuk mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut.
Point 2. Strategi yg dapat di lakukan antara penulis dan penerbit yaitu
- Melakukan Takshow Bedah Buku secara periodik.
- Sama2 mempromosikan bukunya
- Penulis dapat membantu menjualkan bukunya dan pihak Penerbit akan memberikan Rabat buat penulis.
Point 3 menjawab Pertanyaan Pak Anwar sekaligus pertanyaan Bu Iez Lumajang
 tentang media yang paling efektif dan strategi yang paling baik. Namun untuk saat ini pengalaman yg paling efektif yaitu melalui media sosial /online. Dikatakan bahwa Penerbit Andi dengan sumber daya yg memadai maka strategi yg kami pakai dari paparan materi saya tersebut saya pakai semuanya... Karena sebagai Industri Penerbitan buku harus terus dapat profit dan terus mengembangkan pasar. Waktu yg di butuhkan untuk menjadi buku best seller rata2 4-6 bulan, dan moment jual buku tersebut. Contohnya kalau menerbitkan buku pelajaran maka moment jual yg tepat saat antara Mei s.d Agustus.
Menjawab pertanyan Pak Naibaho atas pertanyaan tentng  cara yang dilakukan saat ini. Di tengah kondisi negar yang sedang dilanda wabah corona , maka penerbit melakukan pemasaran lewat online. Dan event2 lewat online juga. Sementara event2 yang sifatnya berkumpul dan tatap muka sementara kita tiadakan.
Kesimpulan dari pertanyaan beberapa peserta maka Pak Agus menjawab sebagai berikut:
1.       Penulis harus  memperdalam lagi materi tentang cara penulisan buku.  
2.       Penulis boleh memasarkan bukunya sendiri walaupun diterbitkan oleh penerbit Mayor. Pihak penerbit yang akan memasarkan dgn strategi pemasaran masing masing penerbit. Penerbit justru sangat terbantu jika penulis ikut serta memasarkan bukunya dan penulis akan mendapatkan rabat dari penerbit.
3.       Diantarnya cara mempromosikan buku yng dilakukan oleh penulis adalah menggunakan jaringan komunitas. Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas penulis .
4.       Penerbit menilai naskah dari berbagai aspek:
a.        Aspek Ideologis biasanya berkaitan dengan apakah topik bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila, apakah topiknya akan meresahkan kondisi masyarakat seperti: politik, hankam, sara, sopan santun, harga diri, dll.
b.      Aspek Keilmuan : berkaitan dengan Apakah topik yang dibahas merupakan topik baru bagi masyarakat, dan apakah masyarakat sudah siap menerima topik tersebut. Keaslian naskah tersebut gagasan asli atau jiplakan juga menjadi salah satu indicator. Terkait dengan akurasi data maka diperlukan sumber daftar pustaka yang lengkap.
c.       Aspek Penyajian: berkaitan dengan sistematika kerangka pemikiran baik sehingga alur logika pemaparan yang mudah dipahami, Bahasa yang digunakan harus komunikatif sesuai dengan jenis naskah dan sasaran pembaca, cara penulisannya sudah benar.
5.       Teknik strategi pemasaran buku yg lebih sederhana yaitu melakukan pemasaran langsung lewat komunitas dan relasi penulisnya. Dapat dilakukn dengan cara :
a.       Fokus pada pengisahan cerita, bukan pada fitur produk.Tanpa cerita yang bagus, produk kita tidak akan memiliki nilai inheren atau emosional bagi pelanggan. Terkadang, manusia itu lebih cepat memberi respons saat diberi cerita. Bila suatu merek memberi kesan mendalam bagi konsumen, maka hal tersebut akan berdampak pada perilaku belanja konsumen.
b.      Beri nilai tambah produk agar makin disukai konsumen. Ketika membentuk citra merek, sebaiknya konten yang di buat harus fokus pada hal yang dapat membangun hubungan dan membantu konsumen membuat keputusan yang tepat dan matang. Dengan begitu, ketika mereka memilih produk kita itu karena produk kita yang paling sesuai dengan kebutuhan.
6.       Bentuk fisik Buku sering disebut Ukuran Buku dan Area Cetak. Setelah penulis menentukan sistematika penulisan buku , hal penting berikutnya adalah format buku yang akan di tulis. Format buku terdiri dari beberapa ukuran yaitu ukuran besar, standar, kecil, atau buku saku serta format spesial. Penentuan format ini akan berpengaruh terhadap ketebalan buku dan kedalaman materi yang kita inginkan. Format buku di Penerbit Andi:
a.       Format Besar : 20 cm x 28 cm, 21,5 cm x 15,5 cm
b.      Format Standar : 16 cm x 23 cm, 11,5 cm x 17,5 cm
c.       Format Kecil : 14 cm x 21 cm, 10 cm x 16 cm
d.      Buku Saku : 10 cm x 18 cm, 13,5 cm x 7,5 cm
e.      Format Khusus

Wah luar biasa sekali pak @Agus Dana sampai tak terasa sdh 3 jam lebih kita bersama. Terima aksih banyak pak Agus Subardana, semoga bapak sehat sellau, aamiin.
Semakin mendalam nih pengetahuan tentang  percetakan. Uraian Pak Agus sungguh menghipnotis calon penulis. Pak Agus mengakhiri paparanya dengan kalimat saya ibaratkan sebuah seni berkreasi,  berinovasi,  berkreatifitas,  dan terus mengembangkan ide idenya. Strategi Pemasaran buku tentu akan terus berinovasi mengikuti perkembangan pasar. Tepuk tangan yang meriah untuk pak Agus. Terima kasih… Hemm… mata sudah tinggal 5 watt nih. Maaf Om Jay postingnya tidak bias malam ini…

Komentar

  1. Luar biasa. Ayo pasarkan bukimu setelah mendapatkan ilmu teknik memasarkan buku.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CINTA SELEBAR DAUN KELOR

PUISI_SECARIK KERTAS PROKLAMASI

Puisi: POLITIK ETISH