MELODI SI CANTIK ORANYE
MELODY SI
CANTIK ORANYE
Yaah…. Aq pingin
jeruk..yang itu tuuuh…warna kuning, kulitnya tipis. Daging buahnya kuning
cerah. Biasanya tangkai masih ada. Bilang sama abang buahnya..pasti tau dech. Begitu
aq merayu suamiku. Aq baru merasa malas belanja walaupun mungkin aq bisa mampir
tadi sepulang kantor. Bawaannya pingin cepat sampai rumah. Begitulah
diantaranya beberpa permintaanku sekitar dua bulan ini. Pingin buah, tapi malas
untuk membelinya. Bawaan calon adik bayi apa yah…
Mas Yosa
suamiku segera mengambil jaket dan mengeluarkan motornya….remmm... remmm..
semakin menjauh suaranya. Begitulah suamiku, disaat apapun dia akan memenuhi
permintaanku seputar dua bulan ini. Hujan, dingin, malam malam, capek bahkan,
dia akan segera beranjak. Mencari permintaanku sampai menemukannya. Terima
kasih Mas Yosa…kamu memang suami idamanku.
Nih…yuuk
segera dimakan, pintanya. Setelah sampai dirumah, sambil menyerahkan si orange
permintaanku. Habiskan saja..agar adiknya sehat dan segera tumbuh di rahimmu,
ujarnya sambil mengelus elus perutku. Seolah olah ngobrol dengan anak yang
memang sedang dinantikannya. Terima kasih Mas…jawabku sambil mencium pipinya.
Sambil
rebahan, kukupas kulit jeruk yng memang manis dengan rasa asem yang segar. Sekali
sekali kusuapi juga suamiku. Begityulah kami menikmati hari hari disela sela pekerjaan.
Walaupun saat ini kami tidak bekerja penuh. Kantor mas Yosa dan kantorku menerapkan
kebijakan yang sama menyesuaikan perintah dari pemerintah untuk bekerja dirumah.
Kehadiran di kantor tetap harus 50 % mengingat wabah Korona belum usai. Bekerja
dari rumah bias disambi ngobrol tentang si kecil yang sudah cukup lama kami
tunggu.
Jeruk santang ini
biasa disebut jeruk santang madu atau jeruk madu. Merupakan varietas jeruk yang
unggul.Asalnya dari China,
ciri khas buahnya berwarna orange terang dan mengandung biji buah yang sedikit. Kulitnya agak tipis, segar, warnya kuning cerah. Biasanya
si abang buah tetap membiarkan tangkai dan daunnya satu atau dua helai. Kandungan
vitaminnya banyak. Maka ketika sedang musim, si dia akan dicari para peminatnya.
Dia mulai bercerita seperti biasanya.
Mas Yosa memang tipe orang yang suka
membaca. Pengetahuannya banyak. Kadang sulit kuduga. Tipenya pendiam, tapi kalau
sudah mengenal dan ngobrol, maka ceritanya sangat banyak. Dia tekun, suka bercanda
walaupun bukan tipe yang romantis. Kalau sudah bekerja lupa segalanya. Tapi sangat sayang padaku dan pejuang sejati. Woow lelaki
idamanku…he..he..he.
.
Obrolan kami lanjutkan. Kalau kita
punya lahan yang luas, mungkin kita bisa menanaminya dengan buah buahan ya? Mangga, Buah Naga, Pisang dan buah jeruk. Kira
kira jeruk santang cocok nggak di daerah kita ini?…tanyaku. Dia mulai seperti
biasanya, bercerit tentang apa yang sudah dibacanya. Pemeliharaan jeruk
santang madu, seperti halnya tanaman yang lain, jeruk santang madu memerlukan
penyiraman rutin setidaknya dua kali sehari terutama di bulan kering. Di musim
hujan intensitas penyiraman dapat disesuaikan dengan cuaca.
Salah satu varian buah jeruk yang
sangat populer. Warna buahnya
yang kuning-jingga mencolok, kontras dengan warna daunnya yang hijau segar,
membuat tanaman ini tidak hanya ramai dibudidayakan di perkebunan, tetapi juga
cantik dijadikan penghias halaman rumah. Mungkin rumah kita akan semakin berwarna
dengannya.
Daerah kita cocok tidak ya untuk si
orange…tanyaku sambil mengunyah santng madu. Mas Yos melanjutkan ceritanya. Tidak
perlu lahan yang luas, cukup dengan pot kita sudah dapat memiliki pohon jeruk
santang madu. Meskipun ditanam sebagai tanaman hias, tetapi karena jeruk
santang madu merupakan jenis tnmn buah. Tanaman
ini tumbuh baik mulai dari ketinggian 500 – 1000 mdpl. Semakin tinggi lokasi
penanamannya akan menghasilkan buah dengan warna kulit yang lebih mencolok.
Jeruk
santang madu kurang menyukai angin dan sangat memerlukan sinar matahari
langsung. Kebutuhan airnya cukup banyak, terutama di bulan Juli – Agustus yang
merupakan bulan terkering di Indonesia. Akan tumbuh lebih baik di iklim dengan
6 – 7 bulan basah dalam temperatur 25 – 30 derajat celcius dan tingkat
kelembapan 70 – 80%. Jenis tanah yang disukai jeruk santang madu adalah tnah lempung atau lempung berpasir
dengan kombinasi tingkat keliatan 7 – 27%, debu 25 – 50%, dan pasir kurang dari
50%, atau tanah andosol dan latosol. Sebaiknya tanah mengandung cukup humus, pH
antara 5,5 – 6,5.
Untuk
mendapatkan tanaman jeruk santang madu dengan kualitas baik dan cepat berbuah,
pilihlah bibit yang diperbanyak dengan cara vegetatif. Bibit
semacam ini banyak dijual di pasaran, tetapi pastikan bahwa tempat kita membeli
bibit adalah tempat penjualan bibit yang dapat dipercaya. Pilih bibit yang
telah berusia 7 – 8 bulan di polybag. Dalam usia ini, tanaman jeruk santang
madu yang sehat akan memiliki tinggi sekitar 80 cm dengan diameter batang pokok
2 – 3 cm.
Kita
harus memilih bibit tanaman jeruk santang dengn cermat. Ciri-ciri bibit yang
sehat dan bebas penyakit adalah bibit tampak subur permukaan batangnya halus,
akar serabutnya banyak, akar tunggangnya berukuran sedang dan daunnya hijau segar.
Tinggi pohnnya dapat dipelihara dengn tidak terlalu besar. Ketika
berbuah tanaman ini dapat memberi beban yang cukup berat bagi pot. Oleh karena
itu, Pot yang ideal dapat berbahan tanah, porselen, plastik, semen, atau kayu
selama proporsinya dengan tanaman sesuai. Sebagai awalan dapat memilih pot
berukuran diameter 45 cm atau lebih sesuai ukuran bibit. Kita harus mengganti pot
secara rutin seiring dengan bertambahnya umur tanaman.
Seperti
halnya tanaman yang lain, jeruk santang madu memerlukan penyiraman rutin
setidaknya dua kali sehari terutama di bulan kering. Di musim hujan intensitas
penyiraman dapat dikurangi disesuaikan dengan cuaca. Untuk memicu pertumbuhan
dan mempercepat proses pembuahan, lakukan pemupukan rutin setiap 4 bulan sekali
dengan NPK dimulai dari dosis 25 gr per tanaman pada tahun pertama. Seiring
bertambahnya umur tanaman, dosis ini perlu ditambah menjadi 50 gr di tahun
kedua, 100 gr di tahun ketiga, dan seterusnya. Sebagai media tanam, kita dapat
menggunakan tanah kebun yang subur, tanah andosol, latosol, atau campuran
tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan yang seimbang.
Tanaman
jeruk santang madu memerlukan sinar matahari setidaknya 5 jam per hari.
Letakkan tanaman di tempat yang tidak terlindung dari sinar matahari langsung
agar mendapatkan sinar matahari yang cukup. Sinar matahari langsung tidak hanya
membantu proses fotosintesis tanaman, melainkan juga dapat mencegah timbulnya
penyakit pada tanaman jeruk santang madu. Kog kamu bisa menceritakan tentang si orange
sich…memang Mas sudah pernh menanamnya? Tanyaku. Aq punya teman yang punya
kebun yang luas. Diantara tanamannya yang ada adalah jeruk santang madu. Nah…pas
saya kerumahnya, jeruk santang madu sedang berbuah. Jadi dech suamimu ini
pemetik pertamanya.
Oo
…begitu ya… kamu main kerumah temanmu tidak mengajak aku…sambil kucubit perutnya.
Aw…jngan donk…sakit… Tidak begitu, mas Yosa kesana pas belum punya pacar kamu. Kami
ramai ramai bersama teman teman sekost waktu itu. Kamu kan tau , masmu ini
adalh lelaki setia…mana bisa meninggalkan wanita secantik kamu… yuuk…kita
istirahat. Besuk matahari kan bersinar cerah, menunggumu tertawa. Jangan lupa
cuci tangan dan sikat gigi sebelum tidur..begitu ujarnya setiap aku mau tidur. Memng
biasanya pelupa…
Komentar
Posting Komentar